Wednesday, December 17, 2008

Natal: Perayaan!

By: Rick Warren

“Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” Lukas 2:10

*** *** *** ***

Ini mungkin dapat membawa kejutan untuk anda, tetapi Tuhan benar-benar menyukai pesta. Tuhan sedang menuju ke pesta-pesta; Tuhan menyukai untuk berpesta; Tuhan sering kali mengadakan pesta. Kenyataannya, alkitab berkata bahwa malaikat-malaikat Tuhan mengadakan pesta setiap saat seseorang mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat-nya. Mereka berpesta untuk bersukacita ketika seorang berbalik menjauh dari pemusatan pada dirisendiri dan berubah menuju Yesus.

Natal adalah sebuah pesta; itu adalah pesta ulang tahun untuk Yesus. Oleh karenanya kita berkata “Selamat Natal.” Tapi, sering kali kita meninggalkan tamu terhormat keluar dari pesta-pesta Natal kita! Memikirkan tentang yang sesungguhnya terjadi, Saya mulai bertanya dengan orang-orang, Apa yang anda rayakan Natal ini?” Ini adalah beberapa jawaban mereka kepada saya:

  • “Apa yang saya rayakan? Tidak banyak.”
  • “Berkat yang kami dapat dalam keluarga kami tahun ini.”
  • “Hanya Spirit Natal.”
  • “Berada di rumah dan tidak berada di jalan saat liburan.”
  • “Natal ini? Saya merayakan kelahiran Kristus.”
  • “Tidak ada, saya hanya ingin melewatinya.”

Komentar terakhir ini adalah nyata untuk banyak orang. Natal mungkin sebagai musim perayaan tapi mereka merasa tidak ada sesuatu untuk dirayakan bagi mereka. Mungkin ini kenyataan untuk anda juga. Anda berfikir, “Saya hanya ingin melewati Natal. Saya hanya ingin melaluinya. Saya tidak ada apa-apa untuk dirayakan.”

Tetapi Tuhan, melalui malaikat-malaikatnya, memberitahukan kita apa yang terkandung dalam Natal adalah berita baik dari sukacita yang begitu besar yang mana, jika kita mempercayainya, kita tidak akan mampu menampung perayaan yang ada dalam kita.

Tapi kita menjadi begitu frustasi dengan keadaan-keadaan kita atau terlalu sibuk hanya karena persiapan untuk perayaan sehingga kita kehilang arti dari sukacita. Berita baik berubah menjadi kenyataan dimana ipar anda tidak datang tahun ini atau anda mengontrol untuk bisa tetap dalam budge Natal.

Berita baik Tuhan adalah lebih dari sekedar itu! Sukacita Natal didasari oleh 3 hal:

  1. Tuhan mencintai kita;
  2. Tuhan ada dengan kita;
  3. Tuhan ada untuk kita.

Dapatkah anda mendengar perayaan didalam itu?

© 2008 Purpose Driven Life. All rights reserved.

Terjemahan: JennyGozali

Saturday, December 13, 2008

Natal: Tuhan Ada Untuk Anda

Oleh: Rick Warren

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.” (Lukas 2:10)

*** *** *** ***
Mengetahui bahwa Tuhan ada untuk anda akan merubah seluruh perspektif anda dalam hidup. Anda akan berhenti berfikir tentang Tuhan seperti seorang yang melihat ke bawah dari surga, siap untuk berkata, “Kena” setiap saat anda berbuat kesalahan.

Justru sebaliknya, anda akan menyadari kasih Tuhan terhadap anda; Tuhan ada bersama anda; dan Tuhan ada untuk anda. Tuhan ada untuk keberhasilan anda dalam hidup; DIA menciptakan anda dengan tujuan dan DIA ingin anda untuk berhasil. Itulah Tuhan, pencipta anda, yang akan mengukur keberhasilan anda dalam hidup, dan bukan yang lainnya.

Ini bener-benar berita yang sangat bagus!

Itu artinya anda tidak perlu takut dengan Tuhan karena Tuhan ada untuk anda. Namun, ada beberapa orang yang takut dengan Tuhan, mereka menjadi grogi hanya karna berbicara tentang DIA. Anda tahu kenapa? Mereka berasa bersalah, dan lalu mereka mulai berfikir; “Jika saya dekat dengan Tuhan, DIA akan mengajari saya, DIA akan mengingatkan saya untuk semua hal yang salah yang telah saya lakukan, dan lalu saya akan merasa lebih buruk lagi.”

Tidak ada yang melebihi kebenaran akan Tuhan, Yesus berkata: “AKU datang ke dunia bukan untuk menghancurkannya, tetapi untuk menyelamatkannya.” Selanjutannya, Yesus berkata, “AKU tidak datang untuk menghukummu, AKU datang untuk menyelamatkanmu.”

Dan jika Tuhan ada untuk kita, siapa yang akan melawan kita?

Yesus datang untuk menyelamatkan kita, bukan untuk menakuti kita. Itu mengapa saat malaikat memberitahukan para pengembala domba tentang kelahiran Yesus, hal yang pertama yang Ia katakan adalah: “Janganlah takut!”

Nyatanya, ketika Tuhan mengirim pesan kepada orang-orang di Alkitab, tidaklah aneh untuk kata-kata pertama berupa: “Janganlah takut.” Ada 365 pesan-pesan dari Tuhan di Alkitab yang dimulai dengan kalimat seperti: “Fear Not!” (jangan takut). Dengan kata lain, setiap harinya selama setahun anda dapat membaca pesan dari Tuhan yang mengatakan, selanjutnya, “Kamu tidak perlu menjadi takut. AKU ada untuk mu; AKU ada dengan mu; AKU mencintai mu.”

Kita merayakan Natal dikarnakan berita bagus ini dari Tuhan


© 2008 Purpose Driven Life. All rights reserved.
Diterjemahkan oleh JennyGozali

Friday, July 4, 2008

TUHAN TIDAK PINTAR MATEMATIKA

Dear all, saya mendapat sebuah perenungan yang cukup baik dari seorang kawan yang sedikit banyaknya juga saya alami:

TUHAN TIDAK PINTAR MATEMATIKA
Dari pengamatan saya terhadap keseharian yang saya temui, saya dapat menyimpulkan satu hal: Tuhan memang serba bisa, tapi Dia tidak pintar matematika. Kesimpulan ini bukan tanpa dasar lho. Banyak bukti empiris yang mendukung kesimpulan saya ini.

Sebagai seorang "fresh graduate", saya tak mungkin mengharapkan penghasilan tinggi dalam waktu sekejap. Terlebih karena saya memegang prinsip bahwa hal yang terpenting dalam bekerja adalah kepuasan hati. Saya lebih memilih pekerjaan yang mungkin tak segemerlap pekerjaan yang dipilih teman-teman seangkatan saya, tapi mampu "memuaskan" idealisme saya.

Saya memang sangat mencintai dan menikmati pekerjaan saya saat ini. Tapi saat saya berbincang dengan seorang teman yang bekerja di ibukota, ia mulai membandingkan penghasilan kami (dari sisi finansial tentunya). Jelas saja saya kalah telak darinya. Saya sempat jengkel sebentar. Bagaimana tidak. Selama bermahasiswa, sepertinya prestasi kami sejajar, bahkan saya lebih dahulu lulus ketimbang dia. Tapi kenapa Tuhan tidak menitipkan rejeki yang sama besarnya dengan yang dititipkan pada teman saya ini?

Tapi, begitu saya merenungkan kembali segala kebaikan Tuhan saya menemukan satu hal yang luar biasa. Ternyata penghasilan saya yang tak seberapa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya, bahkan untuk mengirim adik ke bangku kuliah. Padahal logikanya pengeluaran saya per bulannya bisa sampai dua kali lipat penghasilan saya.

Lalu darimana sisa uang yang saya dapat untuk menutupi kesemuanya itu? Wah, ya dari berbagai sumber.

Tapi saya percaya tanpa campur tangan-Nya, itu semua tidak mungkin. Nah, ini salah satu alasan mengapa Tuhan tidak pintar matematika. Lha wong seharusnya neraca saya sudah njomplang kok masih bisa terus hidup.

Bukti kedua adalah kesaksian seorang teman. Ia mengaku kalau semenjak lajang, penghasilannya tidak jauh berbeda dengan sekarang. Anehnya, pada saat ia masih membujang, penghasilannya selalu pas. Maksudnya, pas akhir bulan pas uangnya habis. Anehnya, begitu ia berkeluarga dan memiliki anak, dengan penghasilan yang relatif sama, ia masih bisa menyisihkan uang untuk menabung. Aneh bukan?

Berarti kalau bagi manusia 1 juta dibagi satu sama dengan 1 juta dan 1 juta dibagi dua sama dengan 500 ribu, tidak demikian bagi Tuhan.

Dari kesaksian teman saya, satu juta dibagi 3 sama dengan satu juta dan masih sisa. Betul kan bahwa Tuhan itu tidak pintar matematika? Ah, saya cuma bercanda kok. Buat saya, kalau dilihat dari logika manusia Dia memang tidak pintar matematika. Mungkin keponakan saya yang kelas 2 SD lebih pintar dari Dia.

Tapi satu hal yang harus digarisbawahi: MATEMATIKA TUHAN BEDA DENGAN MATEMATIKA MANUSIA.

Saya tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah sanggup mengetahui persamaan apa yang digunakan Tuhan. Tapi kalau boleh saya menggambarkan, ya kira-kira demikian:
X = Y dimana:
X = pemberian Tuhan
Y = kebutuhan

Ya, Tuhan selalu mencukupkan apapun kebutuhan kita. Tanpa kita minta pun, Dia sudah "menghitung" kebutuhan kita dan menyediakan semua lewat jalan-jalan- Nya yang terkadang begitu ajaib dan tak terduga. Menyadari hal itu, saya bisa menanggapi cerita teman-teman yang "sukses" dengan penghasilan tinggi di luar kota dengan senyum manis. Soal penghasilan Tuhan yang mengatur.

Untuk apa saya memusingkan diri dengan berbagai kekhawatiran sementara Dia telah menghidangkan rejeki di hadapan saya.Yang perlu saya lakukan hanyalah melakukan bagian saya yang tak seberapa ini sebaik mungkin, dan Ia yang akan mencukupkan segala kebutuhan saya.

Sunday, April 20, 2008

Apel Yang Jatuh

Hati orang berpengertian mencari Pengetahuan. [Amsal 15:14a]

Seorang ibu yang tertekan mengatakan, "Mengapa aku terlahir ke dunia ini? Dunia ini bagaikan penjara yang mengepung aku dengan penderitaan dan tekanan, setiap hari aku diliputi oleh ketakutan dan tuduhan."

Satu hal yang pasti yang harus kita ketahui tentang dunia ini adalah, bahwa dunia ini bukan sebuah penjara yang diciptakan bagi kita untuk membuat hidup kita tertekan, susah, takut dan merasa terhukum dengan semua penderitaan yang kita hadapi.

Setiap manusia pasti memiliki pengertian yang berbeda tentang dunia dan kehidupan. Ada yang menganggapnya sebagai panggung tempat manusia memainkan sandiwara, ada juga yang menganggapnya sebagai tempat pembuangan untuk mempertahankan hidup. Setiap orang akan memandangnya berbeda tergantung dari sisi mana ia menjalani hidup dalam dunia ini. Dunia adalah sebuah sekolah yang harus kita lalui.

Dari setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, baik suka maupun duka, pasti ada pelajaran penting yang dapat kita ambil menjadi hikmat dalam hidup ini. Jika kita ingin benar-benar berbahagia dengan hidup ini, maka kita harus merubah cara pandang kita tentang hidup dan dunia ini.

Bagaimana kita memandang suatu masalah akan sangat menentukan cara hidup kita. Sebuah contoh, semua orang mungkin pernah melihat buah jatuh dari pohon, tetapi di mata Isaac Newton, buah apel yang jatuh menghasilkan hukum grafitasi. Salah satu kekuatan yang dimiliki manusia adalah menemukan inspirasi dari setiap masalah yang dihadapi dan menarik pelajaran berharga dari dalamnya.

Setiap perenungan akan membawa nilai tersendiri, di mata Isaac Newton, buah apel yang jatuh bisa menghasilkan nilai yang sangat berharga. Bagaimana di mata kita? Semua hal yang terjadi dalam hidup pasti memiliki nilai berharga jika kita mau memberikan waktu untuk merenungkannya.

Jangan biarkan dunia ini menjadi penjara yang membuat kita tertekan dan menderita, jadikanlah dunia ini sebagai tempat untuk menimba pelajaran dan hikmat, agar kita dapat menjalani hidup dengan bijaksana. Sebab orang yang bijak akan berbahagia dalam hidupnya.

DUNIA ADALAH TEMPAT UNTUK KITA BELAJAR DAN MENGAMBIL NILAI-NILAI BERMAKNA DARI KEHIDUPAN INI.