Tuesday, July 10, 2007

Jujur dengan Perasaan

Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberi kelegaan kepadamu.- Matius 11:28

Kaum wanita biasanya lebih mudah untuk mengungkapkan perasaannya. Si Venus biasanya akan jujur dengan perasaannya. Sangat beda dengan para pria atau Si Mars. Si Mars biasanya akan malu mengungkapkan perasaannya, bahkan ia akan menyangkali perasaannya. Satu keyakinan yang banyak dianut kaum pria adalah menjadi maskulin berarti tak boleh menjadi sentimentil. Banyak pria menganggap menunjukkan perasaannya adalah suatu “kelemahan”, apalagi mengungkapkan rasa takut, bagi mereka ini hal yang sangat sulit untuk diakui.

Menurut Herb Goldberg dalam bukunya The Hazard of Being Male ada banyak akibat negatif jika seseorang memendam terus perasaannya dan membiarkan menumpuk di alam sadar. Yang pasti orang ini mudah gangguan emosional, mudah terkena gangguan mental yang berat, pertahanan dirinya untuk melawan perasaan membuatnya jauh dari hubungan dengan orang lain, dan cenderung lari kepada obat-obat dan minuman keras untuk menyembunyikan perasaannya.

Yesus adalah pria maskulin, tapi Ia begitu jujur dengan apa yang sedang dirasakanNya. Ia tidak malu mengungkapkan perasaanNya! Secara spontan Ia menyatakan hatinya yang tergerak karena kasih. Setidaknya tiga kali, Ia menangis di depan murid-muridNya. Ia tidak menyembunyikan rasa takutNya ketika berada di taman Getsemane. Ia mengungkapkan ledakan amarah ketika melihat Bait Suci dipakai untuk tempat berjualan. Yesus tidak malu mengungkapkan perasaanNya.

Saya tidak bermaksud mengajak para pria menjadi cengeng dan mudah terbawa dalam hal-hal yang sifatnya emosional dan sentimentil. Saya hanya mengatakan bahwa memendam berbagai perasaan secara berlarut-larut hanya merugikan diri kita sendiri. Sebagai pria, kita tidak diciptakan untuk menyangkali perasaan kita. Belajar jujur dengan perasaan kita akan membuat kita jauh lebih baik. Jika hari-hari ini Anda merasa tekanan hidup yang begitu berat, saya sarankan Anda untuk berani mengungkapkan semua perasaan kita dengan jujur kepada Tuhan. Kalau takut katakan takut, maka Tuhan akan memberikan keberanian dan rasa aman. Kalau kita sedang marah, ungkapkanlah itu maka Tuhan akan melembutkan kita. Kalau kita sedang ingin menangis karena beban hidup yang begitu berat, lebih baik kita menangis di hadapan Tuhan karena Tuhan akan beri kelegaan.

Jika Anda sedang berbeban berat dan memendam begitu banyak perasaan, saya tantang Anda untuk mengungkapkan semua isi hati kita kepada Tuhan dengan jujur di dalam doa.

No comments: