Saturday, June 30, 2007

Beban Yang Melekat

Nats: Serahkanlah khawatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! (Mazmur 55:23)

Apakah jari Anda pernah terkena lem super atau cat minyak? Anda akanmendapati bahwa apa yang tampaknya mustahil untuk dihilangkanternyata dapat disingkirkan dengan solusi yang tepat.

Memang demikianlah beban hidup. Salah satu anak bimbing saya mengirime-mail dan meminta saya mendoakannya. E-mail itu berbunyi, "Saya tidak mampu menyingkirkan beban ini. Ini adalah sesuatu yang tidakmampu saya serahkan kepada Allah. Saya sangat sedih karenanya. Sayatahu bahwa saya harus menyerahkannya kepada-Nya dan diubahkan. Sayabenar-benar membutuhkan kekuatan dari Allah untuk melepaskan diridari beban itu. Saya sadar bahwa pengampunan Allah dapat menyucikansaya jika saya mau. Saya hanya perlu memutuskan untuk mau melepaskanbeban itu."

Saya menanggapi, "Sukacita kehidupan kristiani adalah tahu bahwaAllah dapat mengendalikan apa pun yang kita serahkan kepada-Nya ....Namun pada saat yang sama, beban besar kehidupan kristiani adalahbahwa kita -- individu yang lemah dan tanpa daya ini -- bergantungpada masalah yang patut kita serahkan kepada Allah. Kita semua tahurasanya berada dalam kondisi seperti ini."

Dosa dan kekhawatiran kita, besar maupun kecil, tampaknya melekatpada diri kita seperti lem super. Solusinya? Kita harus melepaskanbeban itu dari tangan kita dan meletakkannya di pundak Allah. Alkitabmenyatakan, "Serahkanlah khawatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau!" (Mazmur 55:23)

Mengapa kita membawa-bawa beban yang melekat itu? --JDB

Allah mengerti beban dan salib kita, Perkara yang melukai, pencobaan dan kerugian kita, Ia memedulikan setiap jiwa yang berseru, Dan menghapus air mata mereka yang tersedu. --Brandt

ALLAH MEMINTA KITA UNTUK MENYERAHKAN BEBAN YANG MEMBEBANI KITA DI PUNDAK-NYA

Ayat Alkitab: http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+32:1-7 Mazmur 32:1-7

  1. Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
  2. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
  3. Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
  4. sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
  5. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela
  6. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.
  7. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak. Sela

Sunday, June 10, 2007

Dimensi Keemapat - Bahasa Roh Kudus

Di dalam alam semesta ini ada tiga jenis roh yaitu Roh Kudus yg berasal dari Tuhan, roh manusia yg dimilki setiap manusia dan roh iblis yang berasal dari si setan yang jahat itu.

Kalau kita menggambar dua buah titik yang letaknya agak bejauhan (satu di sebelah sini dan yang satu di sebelah sana) dan kita membuat sebuah garis, maka garis itu adalah satu dimensi. Satu garis saja itu adalah satu dimensi. Jika kita menambahkan lagi garis lain terhadap garis itu, entah satu garis atau dua garis atau puluhan garis lainnya, maka kita akan memperolehi dimensi yang lain, yaitu dimensi kedua. Kalau kita menumpuk beberapa bidang lagi maka akan terbenutk dimensi ketiga, yang kita sebut dengan istilah kubik. Kita dapat mengukur panjang, lebar dan tinggi benda itu. Seperti yang kita selalu dipelajari di sekolah, manusia hidup di dimensi ketiga. Lalu bagaimana dengan dimensi keempat? Siapakah yang menciptakan, merangkum dan menguasai dimensi ketiga ini, yakni dunia dalam bentuk serba kubik itu?

Jawaban ini ada di Alkitab, tertulis di Kejadian 1:2 "Bumi belum terbentuk dan kosong: gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air." Akan tetapi, bila kita betul-betul mempelajari bahasa asli ayat tersebut maka ayat itu mengungkapkan bahwa Roh Tuhan mengerami air itu, mendiami air itu. Roh Tuhan yang mendiami air itu tergolong dimensi keempat. Oleh tindakan pengeraman itulah kekuatan dimensia yang keempat menciptakan kembali bumi ini. Dari kematian diciptakan kehidupan. Dari keadaan buruk, diciptakan keindahan.

Dimensi kedua merangkum dan menguasai dimensi pertama dan dimensi ketiga merangkum dan menguasai dimensi kedua. Demikianlah, dimensi keempat merangkum dan menguasai dimensi ketiga. Seperti seorang kartunis yang hidup di dimensi ketiga yang menggambar film kartun The Simpsons yang adalah dimensi kedua, si kartunis tersebut yang menguasai apa yang dia gambarkan.

Roh adalah dimensi keempat dan dapat menghasilkan suatu ciptaan yang penuh tertib dan keindahan. Setiap manusia adalah makhluk rohaniah yang juga memiliki wujud badaniah. Semua orang memiliki dimensi keempat maupun dimensi ketiga di dalam hatinya. Oleh sebab itu, manusia dengan cara menjelajahi alam dimensi keempat ini melalui perkembangan visi dan mimpi yang terpusatkan, dalam imajinasi mereka sanggup mengerami, mempengaruhi bentuk dimensi yang ketiga dan merubah wujud dimensi yang ketiga itu. Kita perlu kerja sama erat dengan Roh Kudus bila kita mau menciptakan sesuatu. Kita hanya sanggup menelorkan sesuatu. Hanya Roh Tuhan yang bisa membantu kita mencapai tujuan yang indah itu.

Mengapa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa? Iblis tahu betul bahwa suatu penglihatan dalam dimensi keempat pada pemikiran manusia dapat menghasilkan perbuatan secara langsung. Ia berkata kepada Hawa" Marilah kau ke sini, dan cobalah lihat buah yang enak itu, buah yang tergantung pada pohon yang terlarang itu. Kalau kau melihat buah itu tidak bahaya. Melihat saja bukan dosa" Oleh karena sekedar memandang buah itu sepertinya tidak berbahaya, Hawa pun tertarik untuk melihat buah yang menggiurkan itu. Hawa langsung maju dan memandang buah itu, ia bukan hanya melirik atau membuang mata begitu saja, tapi dia menatap buah itu lama-lama. Di Alkitab Kejadian 3 ayat 6 berbunyi "Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, lalu mengambil dari buahnya dan dimakannya." Sebelum Hawa makan buah itu, ia telah mempunyai suatu gambaran dalam pikirannya tentang pohon itu. Ia bermain api dengan buah pikirannya dengan mengkhayalkan bahwa jika ia makan buah itu, ia tidak akan mengalami cidera apa-apa. Mari camkan baik-baik. Di dalam dimensi keempat, boleh tercipta bayangan yang baik maupun yang jahat. Jauh di dalam penglihatan batinnya ia melihat dengan jelas buah itu dan membayangkan dapat membuatnya bijaksana seperti Tuhan. Cara memandang itu berbahaya! Itulah sebabnya malaikat Tuhan dengan sungguh-sungguh melarang isteri Lot untuk tidak boleh menoleh ke belakang karena ketika ia berbuat begitu, ia bukan saja melihat dengan pandangan mata jasmaniah tetapi pikirannya juga akan dipenuhi oleh bayangan perkara-perkara yang lampau.

Di dalam Alkitab, Tuhan juga sering menggunakan bahasa dimensi keempat, bahasa yang dinggunakan Roh Kudus. Mari kita lihat Abraham. Ketika Tuhan berkata kepada Abraham bahwa pada usia yang lanjut itu, ia akan mempunyai seorang anak. Sara tertawa karena ia tidak percaya akan hal yang tidak masuk akal itu. Tetapi Tuhan mempunyai cara tersendiri untuk membuat mereka percaya. Pada suatu malam Tuhan berkata kepada Abraham, "Keluarlah dari tendamu itu." Pada jaman dahulu, kelembaban udara pada waktu malam sangatkah rendah, sehingga seseorang dapat melihat jutaan bintang di langit terang dan berkelap-kelip. Abraham pun keluar dan Tuhan berfirman "Cobalah kau hitung jumlah bintang-bintang itu." Maka Abraham pun menghitung jumlah bintang itu semalaman tetapi dia lupa jumlah bintang tersebut karena terlalu banyak.Ia berkata "Tuhan, aku tidak sanggup menghitung jumlah bintang itu sama sekali." Maka Tuhan berkata "Demikianlah pula keturunanmu itu akan berkembang biak dan menjadi besar jumlahnya seperti banyaknya bintang di langit itu."

Bayangkan bagaiman terkejut dan terharunya Abraham mendengar perkataan Tuhan itu. Ketika ia mengangkat muka dan menatap kepada bintang-bintang itu, yang ia lihat ialah wajah dari sekian juta anak cucu keturunannya. Ia merasa terharu dan tidak dapat tidur nyenyak karena ia terus melihat wajah sekian banyak anak cucu keturunannya yang berteriak "Bapak Abraham, bapak Abraham!" Gambaran itu muncul pada pikirannya berkali-kali hingga gambaran itu menjadi gambaran yang hidup dan impiannya. Lukisan itu segera menjelma menjadi bagian dari alam dimensinya yang keempat, dalam bahasa visi dan mimpi rohani. Mulai saat itu, ia yakin akan firman Allah dan tak putus-putusnya memuji kebesaran Allah. Siapa yang mengubah Abraham secara mutlak? Roh Kudus!

Begitu pula dengan Petrus. Nama aslinya adalah Simon, artinya "batang lalang." Sewaktu ia datang ketika diajak Andreas, Yesus menatap matanya dalam-dalam dan Yesus tertawa. "Ya sesungguhnya kamu ini Simon. Kau adalah batang lalang. Kepribadianmu begitu lembeknya mudah tergoyahkan, bagaikan batang lalang yang mudah bergoyang ditiup angin. Watakmu gampang berubah. Pada suatu saat engkau marah, pada saat berikutnya kau bisa tertawa terbahak-bahak." Tetapi Yesus memberikan ia nama Petrus yang artinya batu karang. Simon batu lalang itu mati terhadap dunia, tetapi Petrus, batu karang itu hidup. Petrus adalah seorang nelayan. Maka, ia tahu persis bagaimana ciri dan sifat batu karang itu. Dalam bayangannya ia sering menggambarkan dirinya sebagai sebuah batu karang. Ia dapat melihat ombak menelan batu itu karang itu seakan-akan ia tertaklukkan. Tetapi saat berikutnya dia dapat melihat air itu memecah dan bergulir turun, batu itu tetap berdiri. Berkali-kali Petrus berkata "Benarkan saya seperti sebuah batu karang? Ya! Saya ini bagaikan batu karang yang teguh." Betul! Sebab Petrus menjadi batu karang landasan yang teguh bagi Gereja pertama.

Mengapa juga orang yang tidak mengenal Tuhan, yang mengikuti aliran yang lain dapat sembuh penyakitnya hanya dengan meditasi atau hal-hal seperti itu? Karena mereka juga membayangkan suatu gambaran tentang kemakmuran hidup, mengucapkan kalimat tertentu berulang kali dan berusaha memperkembangkan batiniah manusia dari segi dimensi yang keempat. Roh mereke bekerja sama dengan roh jahat dari dimensi keempat untuk menguasai kekuatan tubuh serta keadaan jasmaniah mereka. Orang-orang ini memang menghasilkan sesuatu berdasarkan daya cipta yang mereka kembangkan dalam diri mereka itu. Ingat! Bahwa selain Roh Tuhan juga ada roh jahat di dimensi keempat. Tetapi hanya Roh Tuhan yang bisa menciptakan keindahan dan yang terpenting lagi, membawa keselamatan melalui Tuhan Yesus. Hanya Roh Kudus! Bayangan apapun yang anda pikirkan, janganlah lupa untuk berdoa dengan iman dan ajaklah Roh Kudus untuk memimpin anda. Karena hanya Dia yang mampu memberikan yang terbaik.

Sumber: The Fourth Dimension oleh Pdt. Cho Yonggi
www.gbimodernland.org.