Thursday, May 31, 2007

Kuasa Perkataan

Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. (Lukas 4:32-35)

Perkataan Yesus punya kuasa. Selain karena Dia adalah Tuhan, kita harus mengerti bahwa ada kuasa dalam perkataan kita. Itulah sebabnya Yesus menghardik iblis dengan berkata "DIAM!"

Mari kita bungkam perkataan iblis atau perkataan yang lahir dari ide iblis. Tetapi biarkan perkataan Tuhan yang terdengar dan bergema terus dalam hidup kita.

Ah..., seandainya anak-anak Tuhan tahu kapan saatnya berkata "DIAM!" dan tahu kapan saatnya dengan tenang membuka terlinga bagi setiap perkataan Tuhannya.

Tidak semua perkataan baik untuk didengar; ada yang harus kita responi, ada yang harus kita bungkam.

INGAT, ada kuasa dalam perkataan kita

In HIS Grace
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Saturday, May 26, 2007

Bebas Menyembah

Fred Hammond mengatakan penyembahan adalah mengenai percaya.

Fred Hammond adalah seorang artis Kristen ternama pelopor pujian & penyembahan di tahun 1990-an dari Detroit, Amerika Serikat. Mesti demikian ia masih mencari hal-hal apa saja yang menyentuh hati Tuhan. Bangkit dari perceraiannya di tahun 2004 lalu pindah ke Dalas, Hammond mengatakan bahwa penyembahan adalah mengenai percaya (trust). "Percaya merupakan tempat yang paling dalam bagi saya. Suatu kesadaran akan siapa Tuhan bagi kita," kata Hammond. Proyek terakhir Hammond, Free to Workship (Bebas Menyembah), diluncurkan pada bulan Oktober. "Di tempat di mana saya membuka hati dan percaya sepenuhnya, saya dapat menyembah." Ia berharap para pendengarnya akan menemukan kebebasan yang sama ketika mereka mencari keintiman yang lebih dalam dengan Tuhan," katanya. "Anda datang di hadapan Tuhan dan menyerahkan segalanya pada-Nya."
- Twanna Powell- [Charisma Feb-Mar 2007]

Tuesday, May 8, 2007

Menguji Bahasa Lidah

Para peneliti Spiritual dan Pikiran di pusat University Pennsylvania menemukan bahwa para penyembah yang berbahasa lidah menyerahkan beberapa kontrol di otak mereka, demikian New York Times melaporkan. Dipimpin oleh direktur pusat Dr. Andrew B. Nweberg, para ilmuwan mengabil gambar otak dari lima wanita yang sedang berbahasa lidah dan bernyanyi. Dengan membandingkan dua gambar tersebut, para peneliti itu menemukan bahwa sementara para wanita sedang berbahasa lidah, otak bagian depan pusat tata bahasa, menunjukan bahwa ada sesuatu yang lain sedang berada di bawah kendali. Penemuan ini berbeda dengan pemeriksaan serupa dari orang-orang yang sedang melakukan meditasi, di mana otak bagian depan terlihat lebih aktif bekerja. [Charisma Feb-Mar'07]